“Kamu telah mendengar firman: Janganlah berzinah. Tetapi Aku berkata padamu. Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya, maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka (Injil Matius 5:27-30).
++++++++++++++++++++++++++
Itu artinya hukum berzina adalah sangat ketat. Memandang dan menginginkannya adalah suatu hal yang dipandang zina.
2. Perihal Yesus memberikan teladan yang tidak patut dicontoh, yaitu membiarkan seorang pelacur menciumi kakinya terus menerus dan membiarkan rambutnya diminyaki.
Ayat pertama:
Setelah lewat hari Sabat, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome membeli rempah-rempah untuk pergi ke kubur dan meminyaki Yesus. (Markus 16:1)
+++++++++++++++++++++++++++
Pertanyaan:
Untuk apa mayat yang sudah 3 hari diminyaki? Kita seharusnya memandang misteri diminyaki-nya Yesus? Dijawab dengan dasar.
Ayat kedua:
Kata Yesus kepadanya: “Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu.” (Yohanes 20:17)
+++++++++++++++++++++++++++
Ada dua kemungkinan dalam hal ini:
a. Kemungkinan Maria hendak memegang dan Yesus melarang.
b. Maria sudah memegang dan Yesus melarang.
Kita tahu, hukum zina yang berlaku di Yahudi pun sangat keras, karena hukum pada Matius 5:27-30 adalah suatu peringatan besar dan penggambaran jikalau seseorang kaum biasa, yang sedang memandang seorang wanita dan menginginkannya, maka dia disebut berzina. Lalu bagaimana halnya dengan seorang sangat hebat, religius, terpandang dan seorang pemimpin tentu memiliki konsep yang jauh lebih kuat, bukan? Namun, lihat ternyata Maria pun tidak segan-segan untuk meniatkan ‘memegang’ Yesus.
Ayat ketiga:
Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Lukas 7:36
Lalu datanglah seorang perempuan pelacur terkenal yang penuh dosa dari kota itu menemui Yesus dengan membawa buli-buli pualam yang berisi minyak wangi, sambil menangis wanita itu bersimpuh dekat Yesus, dan membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyeka dengan rambutnya, kemudian wanita tersebut menciumi kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak yang dibawanya, lalu Yesus berkata kepada Simon orang yang mengundangnya :
“Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kakiKu, tetapi dia membasahi kakiKu dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kakiKu. Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak, tetapi dia meminyaki kakiKu dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih. Lukas 7:44-47
Ayat keempat:
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. (Lukas 7:38 dan 7: 45 )
Tanggapan saya:
Nah lho, katanya Yesus seorang pemimpin terpandang, religius dan pencetus kerasnya hukum zina, kok ada seorang wanita dibiarkan terus menerus menciumi kaki Yesus ya? Apakah ini hal yang wajar bagi seorang yang sangat religius diciumi kakinya terus menerus?
Apakah itu bisa diartikan, seorang pelacur yang memegang Paus (sebagai penerus Petrus pemegang kunci Surga) dan meminyaki kakinya, langsung terampuni dosa pelacurannya? Kok simple banget hukumnya…^_^
5. Asumsi bahwa Yesus membiarkan seorang pezina untuk tidak dihukum.
Simak berita berikut:
Suatu hari sekumpulan ahli-ahli taurat dan orang-orang Farisi (yang tentunya orang-orang Farisi mengetahui dan memahami sebuah hukum zina) datang menemui Yesus untuk menyerahkan dan meminta hukum untuk seorang wanita yang tertangkap basah berbuat zina :
“Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia se-dang berbuat zinah. (Yohanes 8:4)
Dan sesuai hukumnya bahwa seorang pezina harus dilempari batu sampai mati, maka mereka mendesak Yesus untuk melakukan hal itu. Namun, Yesus menolak dan mengucapkan:
“Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendak-lah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.? (Yohanes 8:7)
Kemudian apa tanggapan mereka?
Mendengar perkataan Yesus tersebut, mereka pun meninggalkan Yesus dan pelacur tersebut, karena merasa tidak seorang pun yang tidak berdosa. Maka tinggallah berdua Yesus dan wanita pezina itu, lalu Yesus berkata :
“Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Yohanes 8:10)
Komentar saya:
a. Kok tidak dihukum? Kenapa?
b. Apakah itu artinya Yesus tidak konsisten?
c. Apakah itu artinya Yesus merasa dirinya sebagai orang yang berdosa sehingga ia tidak mau menghukum wanita itu ?
d. Jika Yesus saja tidak menghukum, itu artinya, melakukan atau tidak melakukan zina maka tidak ada hukum yang berlaku pada pezina. Atau dengan kata lain: “Tak apalah berzina, kan Yesus saja tidak menghukum wanita pezina. Jadi, jangan khawatir dengan zina…?” ^_^
6. Yesus memberikan contoh tidak baik, dengan membiarkan dirinya berdua-duaan dengan seorang perempuan pelacur
Suatu hari, Yesus sedang duduk di pinggiran sumur setelah dia terlelah dari perjalanan yang cukup melelahkan, dan murid-muridnya saat itu sedang pergi ke kota. Kira-kira siang harinya datanglah seorang wanita untuk mengambil air di sumur itu, lalu berkatalah Yesus padanya :
“Berilah Aku minum.” Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” (Yohanes 4:7,9)
Dan tak ayal lagi, dialog antara keduanya berlangsung cukup lama, mereka hanya berdua di sumur yang jauh dari rumah penduduk. Dan ternnyata wanita tersebut adalah seorang pelacur yang mempunyai lima (5) orang suami (Wah, poliandri, dan sayang Yesus tidak menerangkan hukum poliandri dan tak melarang wanita tersebut terhadap hokum poliandri. Ada sebuah alur yang dihilangkan dari Alkitab mengenai hal ini):
Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar. Yohanes 4:17-18.
Lihat poin-poin saya mengenai ayat tersebut:
- “….dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu…” Lihatlah penggalan ayat ini? Tidakkah anda melihat keanehan disini? Untuk apa penggalan dialog: “…bukanlah suamimu…”?
- Wanita tersebut menarik secara seksual. Kenapa? Secara wanita tersebut telah mempunyai lima (5) orang suami di tambah lagi dia mampu menjalin asmara dengan laki-laki lain yang bukan suaminya. Lalu yang menjadi pertanyaan besar adalah, mungkinkah Yesus berdua-duaan dengan wanita pezina?
- Kira-kira, bagaimana tanggapan orang pada umumnya jika melihat orang yang berdua-duaan dengan pelacur, dimana seorang yang lain itu adalah seorang religius? Tentu akan berdampak negative pada orang religius tersebut.
- Dan apakah mungkin Yesus tidak memandang wanita yang sedang bercakap-cakap dengannya ? Tentu ti-dak mungkin, karena Yesus pernah bersabda :
Apakah Yesus lupa akan sabdanya ? tentu tidak mungkin, atau Yesus tidak konsisten dengan sabdanya ? tidak mungkin, atau Yesus tidak mau menjaga pandangannya ? tidak mungkin.
e. Dan apakah itu artinya si penulis Yohanes 8: 10 ingin memperlihatkan bahwa Yesus memiliki affair
0 comments:
Post a Comment